Tugas Antropologi Pendidikan: Pengamatan terhadap proses belajar pada sekolah berbasis Islami.
PENGARUH PENDIDIKAN, SOSIAL,
EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI LEMBAGA
PENDIDIKAN BERBASIS ISLAMI
(Hasil Studi Pengamatan Belajar di Yayasan
Tahfidz Sulaimaniyah Bintaro, MTs Al-Islamiyah Ciledug dan TPQ Saifillah
BSD)
Oleh
Taufiqurrohman, Okky Setiawan Sahid, Egi Zulfan Firdaus
Jurusan
Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah Institut Perguruan Tinggi Ilmu Qur’an Jakarta
ABSTRAK
Bentuk pola asuh orangtua sangat erat hubungannya
dengan kepribadian anak setelah ia menjadi dewasa. Hal ini dikarenakan
ciri-ciri dan unsur-unsur watak seorang individu dewasa sebenarnya sudah
diletakkan benih-benihnya ke dalam jiwa seorang individu sejak sangat awal,
yaitu pada masa ia masih kanak-kanak. Masing-masing orangtua memiliki pola asuh
tersendiri dalam mengarahkan perilaku anak. Hal ini sangat dipengaruhi oleh
latar belakang pendidikan orangtua, keadaan sosial, ekonomi dan sebagainya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang
bagaimana pengaruh pola asuh orangtua terhadap proses dan perkembangan belajar
anak di beberapa sekolah atau lembaga pendidikan Islam. Adapun dasar pemikiran
yang mendorong kami untuk mengamati hal tersebut adalah konsep pola asuh
orangtua yang dapat mempengaruhi motivasi belajar dan moral siswa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode etnografi yang sifatnya kualitatif.
Kata kunci: Pengaruh, Pola asuh Orangtua, Motivasi, Belajar Siswa.
I. PENDAHULUAN
Keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan karena keluarga
merupakan tempat tumbuh kembangnya anak yang pertama. Di sana sang anak
mendapatkan pengaruh pada masa yang amat penting dan paling kritis dalam
pendidikan anak. Lingkungan keluarga memiliki peran penting dalam mewujudkan
kepribadian anak, kedua orangtua adalah pemain utama dalam peran ini, yakni
peran lingkungan dalam mewujudkan kepribadian anak, baik lingkungan pra
kelahiran maupun lingkungan pasca kelahiran adalah masalah yang tidak bisa
dipungkiri.
Masing-masing orangtua tentu saja memiliki pola asuh tersendiri dalam
mengarahkan perilaku anak. Hal ini sangat dipengaruhi oleh latar belakang
pendidikan orangtua, mata pencaharian, keadaan sosial ekonomi, adat istiadat
dan sebagainya. Dengan kata lain pola asuh orangtua petani tidak sama dengan
pedagang, ataupun dengan orangtua pekerja genting (jebor). Demikian pula pola asuh orang tua berpendidikan rendah dengan
pola asuh orangtua berpendidikan tinggi.
II. PEMBAHASAN
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pola
asuh keluarga mempengaruhi motivasi belajar dan moral siswa. Tentu saja setelah
memperhatikan variabel lain yang dimiliki anak didik. Sikap dan perilaku, latar
belakang dan sebagainya walaupun hal ini turut mempengaruhi motivasi belajar.
Orang tua dapat memilih pola asuh yang tepat dan ideal bagi anaknya. Orang tua
yang salah menerapkan pola asuh akan membawa akibat buruk bagi perkembangan
jiwa anak. Tentu saja penerapan orang tua diharapkan dapat menerapkan pola asuh
yang bijaksana atau menerapkan pola asuh yang setidak-tidaknya tidak membawa
kehancuran atau merusak jiwa dan watak seorang anak.
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai
suatu kondisi intern (kesiapsiagaan).
Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin
kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan
dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab
seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin
melakukan aktivitas belajar.
Keluarga merupakan persekutuan terkecil dari masyarakat dan Negara yang
luas. Pangkal kedamaian dan ketentraman terletak dalam keluarga. Dengan
demikian, hak dan kewajiban orang tua dalam keluarga sangatlah besar, terutama
pada pemeliharaan dan pembinaan anakanaknya demi kelangsungan hidup dan
kehidupannya di masa yang akan datang. Penelitian ini bertitik tolak dari
asumsi bahwa keberhasilan dalam mengatasi masalah motivasi siswa dipengaruhi
oleh kepedulian orang tua terhadap anak-anaknya melalui proses sosialisasi yang
panjang. Pola asuh orangtua pekerja genting memiliki keunikan yang menonjol,
hal ini dikarenakan waktu yang diberikan dalam bentuk perhatian kepada
anak-anaknya sangat tersita oleh aktivitas di tempat pekerjaan padahal warisan
paling berharga yang dapat diberirkan oleh orang tua kepada anak-anaknya adalah
waktu beberapa menit dalam harinya. Dengan kata lain waktu kebersamaan orang tua
para pekerja genting dengan anak-anaknya hanya terjalin dari sisa waktu setelah
orang tua kembali dari tempat pekerjaan.
keberhasilan atau prestasi yang dicapai
siswa dalam pendidikannya sesungguhnya tidak hanya memperlihatkan mutu dari
institusi pendidikan saja. Tapi juga memperlihatkan keberhasilan keluarga dalam
memberikan anak-anak mereka persiapan yang baik untuk pendidikan yang dijalani.
Keluarga adalah institusi sosial yang ada dalam setiap masyarakat. Oleh karena
itu, keluarga menjadi institusi terkuat yang dimiliki oleh masyarakat manusia.
Karena melalui keluargalah seseorang memperoleh kemanusiaannya.[1]
III. HASIL PENELITIAN SEBELUMNYA
1. Hasil Peneletian Dari Pengaruh Perhatian
Orang Tua Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada
Kompetensi Mengelola Dokumen Transaksi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi
Smk Cokroaminoto 1 Banjarnegara Tahun Ajaran 2011/2012
Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar secara
bersama-sama memberikan pengaruh dengan adanya sumbangan efektif sebesar 44,34%
bagi siswa, sedangkan 55,66% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti. Perhatian Orang Tua yang baik berpengaruh pada prestasi siswa, karena
orang tua yang memperhatikan anaknya akan menekankan arti pendidikan. Motivasi
Belajar yang tinggi juga akan berpengaruh pada prestasi siswa. Dengan motivasi
yang tinggi siswa akan merasa senang dalam proses belajar. Perhatian Orang Tua
yang baik dan Motivasi Belajar yang tinggi akan membuat siswa lebih
meningkatkan prestasi belajar di sekolah dan dalam penelitian ini terfokus
Prestasi Belajar Akuntansi pada Kompetensi Mengelola Dokumen Transaksi.[2]
2. Hasil Penelitian Dari Pengaruh Perhatian
Orang Tua Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sma Negeri
Jumapolo
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh perhatian
orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri
Jumapolo dengan nilai Fhitung sebesar (21,117) lebih besar dari Ftabel sebesar
(3,06). Besarnya pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar siswa SMA negeri Jumapolo sebesar 23,7 % dan sisanya sebesar
76,3 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Apabila ada peningkatan perhatian dari orang tua dan motivasi belajar siswa
maka prestasi belajar yang diraih siswa akan semakin baik. Prestasi belajar
dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari dalam diri siswa maupun dari luar diri
siswa.[3]
3. Hasil Penelitian Dari Pengaruh Perhatian
Orangtua, Motivasi Belajar, Dan Lingkungan Sosial Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Siswa Smp
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil
penelitian dapat disimpulkan terdapat pengaruh secara bersama-sama perhatian
orangtua, motivasi belajar, dan lingkungan sosial siswa terhadap prestasi
belajar matematika siswa kelas VIII SMP di Kota Mataram. Dalam penelitian ini
juga terdapat pengaruh secara parsial perhatian orangtua terhadap prestasi
belajar matematika siswa kelas VIII SMP di Kota Mataram dengan sumbangan
parsial sebesar 3,17% dan pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar
matematika siswa kelas VIII SMP di Kota Mataram dengan sumbangan parsial
sebesar 2,89%. Serta tidak terdapat pengaruh lingkungan sosial terhadap
prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP di Kota Mataram.[4]
4. Hasil Penelitian Dari Analisis Intensitas Pendidikan oleh Orang Tua
dalam Kegiatan Belajar Anak, Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi
Belajar dan Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasandapat disimpulkan sebagai berikut:
(1). Status social ekonomi orang
tua, motivasi belajar memilikipengaruh yang signifikan secara langsung
terhadapmotivasi belajar siswa Kelas II SMK di Kota Malang;
(2). Intensitas pendidikan oleh
orang tua dalam kegiatan belajar anak memiliki pengaruh yang signifikan secara
langsung terhadap prestasi belajarsiswa Kelas II SMK di Kota Malang;
(3). Statussosial ekonomi orang tua
tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap prestasi belajar siswaKelas II
SMK di Kota Malang;
(4) Motivasi belajar memiliki
pengaruh yang signifikan secara langsungterhadap prestasi belajar siswa Kelas
II SMK di Kota Malang;
(5). Intensitas pendidikan oleh
orangtua dalam kegiatan belajar anak, status sosial ekonomiorang tua memiliki
pengaruh yang signifikan secara tidak langsung terhadap prestasi belajar
melaluimotivasi belajar siswa Kelas II SMK di Kota Malang.[5]
5. Hasil Penelitian Dari Pengaruh Modal Budaya, Tingkat Pendidikan Orang
Tua Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua Terhadap Prestasi Akademik Pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
Variabel modal budaya
berkontribusi paling besar
dalam mempengaruhi prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta
dilihat dari koefisiennya yang
paling besar dibandingkan variabel lain yaitu sebesar 1,106.
Hal ini bisa
saja terjadi karena keahlian
yang diturunkan orang tua
terhadap anaknya dapat
digunakan atau diterapkan sepenuhnya
oleh anak pada saat
sekarang karena sesuai dengan bidang
keahlian yang sedang diambil oleh
anak.[6]
6. Hasil Penelitian Dari Hubungan Antara Pola
Asuh Orang Tua, Motivasi Belajar, Kedewasaan Dan Kedisiplinan Siswa Dengan
Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Sidoharjo Wonogiri
Berdasarkan
analisis data yang diberikan oleh responden, terdapat kesimpulan sebagai
berikut:
1.
Ada hubungan antara pola asuh orangtua dengan prestasi belajar sosiologi siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Sidoharjo Wonogiri, yang berarti pola asuh yang
diterapkan oleh orang tua mempunyai peranan yang penting dalam keberhasilan
belajar anak, pola asuh orang tua berkaitan derat dengan cara orang tua
mendidik anak, apakah ia ikut mendorong, merangsang dan membimbing terhadap
aktivitas anaknya atau tidak.
2.
Ada hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar sosiologi
siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sidoharjo Wonogiri, yang berarti semakin tinggi
motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Motivasi belajar yang tinggi ditunjukkan dengan memiliki minat untuk
belajar, siswa rajin belajar, siswa berusaha memecahkan masalah dalam belajar,
serta siswa memiliki kreativitas dalam belajar.
3.
Ada hubungan antara kedewasaan siswa dengan prestasi belajar sosiologi siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Sidoharjo Wonogiri, yang berarti semakin baik kedewasaan
yang dimiliki oleh siswa semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Kedewasaan
siswa yang baik ditandai dengan kedewasaan mengatasi permasalahan diri,
kedewasaan dalam mengelola emosi, kedewasaan dalam memotivasi diri sendiri,
kedewasaan dalam mengenali perilaku orang lain dan kedewasaan dalam membina
hubungan. 4. Ada hubungan antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar
sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sidoharjo Wonogiri, yang berarti semakin
baik 22 kedisiplinan yang dimiliki oleh siswa semakin tinggi pula prestasi
belajar siswa. Siswa yang disiplin ditandai dengan ciri-ciri yaitu patuh dan taat
terhadap tata tertib belajar di sekolah, memiliki persiapan dalam belajar,
memiliki perhatian terhadap kegiatan pembelajaran, menyelesaikan tugas pada
waktunya serta bersikap disiplin dalam belajar. 5. Hasil analisis dipeorleh
kesimpulan ada hubungan secara bersama-sama antara pola asuh orangtua, motivasi
belajar, kedewasaan dan kedisiplinan dengan prestasi belajar sosiologi pada
siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sidoharjo Wonogiri.[7]
IV. HASIL ARGUMENTASI TERHADAP
PENELITIAN SEBELUMNYA
Dari apa yang telah kami
amati dan teliti dari hasil belajar di madrasah tsanawiyah, TPQ dan pesantren
tentang relasi antara pengaruh orang tua baik dari segi pendidikan, ekonomi dan
kehidupan sosialnya dengan motivasi belajar anak dan prestasinya kami melihat
dan berargumen bahwa di Pesantren Sulaimaniyah terdapat beberapa santri yang
motivasi belajarnya kurang. Hal tersebut disebabkan tingkat pendidikan dan ekonomi
orang tuanya yang rendah. Setelah saya teliti lebih dalam melalui proses
wawancara saya menangkap bahwa anak tersebut merasa minder dengan keadaan orang
tuanya sehingga membuatnya selalu memikirkan kondisi keluarganya dan tidak
fokus terhadap pelajaran dan hafalannya sehingga akhirnya berdampak pada
prestasi belajarnya.
Kemudian pengamatan yang dilakukan di MTs Al Islamiyah Ciledug didapati
siswa yang tingkat pendidikan dan ekonomi orang tuanya menengah ke atas namun
motivasi belajar si anak kurang bahkan ia menjadi anak yang sering melakukan
pelanggaran di sekolahnya. Setelah diteliti lebih dalam melalui metode wawancara
didapati penyebabnya bahwa banyak masalah yang terjadi dalam keluarganya
sehingga membuat anak tertekan dan melakukan hal-hal yang bersifat negatif di
sekolahnya.
Dan yang terakhir ialah penelitian yang dilakukan di TPQ Saifillah BSD.
Di sana didapati anak-anak yang tingkat ekonomi dan pendidikan orang tuanya
baik namun pengetahuan agamanya kurang. Sehingga beberapa anak tidak begitu
termotivasi untuk mempelajari Al-Qur’an melainkan karena dorongan dari orang
tuanya yang mayoritas tidak bisa memberikan pendidikan agama secara penuh
karena keterbatasan pengetahuannya tentang agama. Namun ada juga sebagian anak
yang tetap semangat karena motivasi eksternal yang diberikan oleh guru pengajar
secara berkesinambungan sehingga membuat anak menjadi lebih tertarik untuk
mempelajari agama dal Al-Quran.
Sejauh pengamatan yang telah kami lakukan kami menyimpulkan bahwa
pengaruh orang tua terhadap motivasi belajar dan prestasi anak adalah relatif
tidak tetap. Tingkat pendidikan dan ekonomi orang tua memang cukup memberikan
pengaruh namun tidak seperti pengaruh yang disebabkan oleh faktor psikologis
seperti masalah keluarga dan sebagainya. Hal tersebut memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap motivasi belajar dan prestasi anak dalam penididkannya. Dan
posisi argumentasi kami cukup sesuai dengan beberapa hasil penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya.
V. BUKTI ARGUMENTASI DAN HASIL
PENELITIAN
1. Pengamatan di Pondok Pesantren Sulaimaniyah cabang Bintaro oleh
Taufiqurrohman
Pelajaran dimulai pukul
05.30 setelah shubuh. Santri menghafal dan menyetorkan hafalannya kepada guru
pembimbingnya jika sudah siap. Penyetoran hafalan berlangsung hingga zuhur.
Setelah zuhur santri diberikan pelajaran bahasa Turki selama lebih kurang 45
menit oleh satu guru orang Indonesia dan satu lagi guru penutur asli dari
Turki. Setelah ashar dilanjutkan dengan pelajaran fikih. Pada pelajaran ini
sanri diajak untuk belajar interaktif dengan cara diskusi dan Tanya jawab. Di
sini terlihat mana santri yang aktif dan pasif sehingga kami dapat melakukan
penelitian dan pengamatan dengan seksama tentang faktor penyebab dan motivasi
santri yang membuatnya aktif dan pasif dengan metode etnografi.
2. Pengamatan di MTs Al-Islamiyah Ciledug oleh Okky Setiawan Sahid
Siswa memulai pelajaran
dengan pembacaan beberapa ayat suci Alquran dan doa sebelum belajar secara
bersama-sama. Di sini mulai terlihat siswa yang tidak ikut membaca dan
mengganggu teman lainnya dengan mengajaknya mengobrol. Kami pun mengamati
perkembangan siswa tersebut pada pelajaran selanjutnya. Akhirnya kami
menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang menyebabkan siswa tersebut berperilaku
negative selama pelajaran di sekolah baik di dalam maupun di luar kelas.
Setelah itu kami mencoba untuk menanyakan hal tersebut kepada wali kelas yang
bersangkutan dan guru BK dan kami pun mendapatkan informasi seputar masalah
keluarga yang dialami siswa di rumahnya.
3. Pengamatan di TPQ Saifillah BSD oleh Egi Zulfan Firdaus
Anak-anak mulai
berdatangan ke masjid Saifillah sore hari sekitar pukul 16.00, rata-rata mereka
diantar oleh orang tuanya ada juga yang diantar oleh pembantu rumah tangga di
rumahnya. Pelajaran pun dimulai dengan m
embaca doa bersama-sama. Sebelum materi dimulai biasanya sang guru menceritakan kisah-kisah yang kiranya dapat memotivasi anak untuk lebih tertarik pada pelajaran agama dan belajar Alquran. Di sana terlihat anak-anak bersemangat dan antusisa dalam mendengarkan cerita sang guru. Pelajaran berjalan hingga lebih kurang 90 menit menjelang maghrib. Kami menemukan ada beberapa anak yang terlihat ingin segera pulang ke rumah sebelum pelajaran selesai. Kami pun mengamati lebih dalam lagi dengan melakukan wawancara dengan gurunya dan pembantu yang mengantarnya. Dari situ ditemukanlah permasalahan yang membuat anak menjadi seperti itu. Yakni orang tuanya yang kurang memperhatikan dalam memberikan motivasi kepada anaknya dikarenakan faktor kurangnya pengetahuan agama.
VI. KESIMPULAN
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pola
asuh keluarga mempengaruhi motivasi belajar dan moral siswa. Tentu saja setelah
memperhatikan variabel lain yang dimiliki anak didik. Sikap dan perilaku, latar
belakang dan sebagainya walaupun hal ini turut mempengaruhi motivasi belajar.
Orang tua dapat memilih pola asuh yang tepat dan ideal bagi anaknya. Orang tua yang
salah menerapkan pola asuh akan membawa akibat buruk bagi perkembangan jiwa
anak. Tentu saja penerapan orang tua diharapkan dapat menerapkan pola asuh yang
bijaksana atau menerapkan pola asuh yang setidak-tidaknya tidak membawa
kehancuran atau merusak jiwa dan watak seorang anak.
kami menyimpulkan bahwa pengaruh orang tua terhadap motivasi belajar dan
prestasi anak adalah relatif tidak tetap. Tingkat pendidikan dan ekonomi orang
tua memang cukup memberikan pengaruh namun tidak seperti pengaruh yang disebabkan
oleh faktor psikologis seperti masalah keluarga, kurangnya perhatian dan lain
sebagainya. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi
belajar dan prestasi anak dalam belajarnya. Dan menurut kami posisi argumentasi
kami cukup sesuai dengan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ariska, Dwi, “Pengaruh perhatian orangtua, motivasi belajar, dan
lingkungan sosial terhadap prestasi belajar matematika siswa smp,” Dalam Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 01, Nomor 2, 2014.
Goode, William J, Sosiologi Keluarga (The Family), terj. Laila Hanom Hasyim, (Jakarta Bumi Aksara, 1995).
Iskandar, Djulian, “Pendidikan oleh Orang Tua dalam
Kegiatan belajaranak, Status
Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa,” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 18, Nomor 1, 2011.
Isnawati, Nina &
Dhyah Setyorini, “Pengaruh Perhatian
orang tua dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar akuntansi pada
kompetensi mengelola dokumen transaksi siswa kelas x program keahlian akuntansi
smk cokroaminoto 1 banjarnegara,” Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia,
Volume 10, Nomor 1, 2012.
Mawarsih, Siska Eko, “Pengaruh
Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Presatsi Belajar Siswa SMA
Negeri Jumapolo,”Jurnal Pendidikan UNS, Volume 01, Nomor
3, 2013.
Sukmawati, Fitri,
“Pengaruh modal budaya, tingkat pendidikan orang tua dan tingkat pendapatan
orang tua terhadap prestasi akademik pada mahasiswa fakultas ekonomi universitas
negeri jakarta,” jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, volume 01, 2013.
Widowati, S. Nurcahyani
Desy, “Hubungan antara pola asuh orang tua, motivasi belajar, kedewasaan dan
kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi sma negeri
1 sidoharjo wonogiri,” Jurnal Pendidikan, Volume 03, Nomor 2, 2013.
[1]William
J Goode, Sosiologi Keluarga (The Family),
terj. Laila Hanom Hasyim, (Jakarta Bumi Aksara, 1995), h. 6.
[2]
Nina Isnawati & Dhyah Setyorini, “Pengaruh Perhatian orang tua dan motivasi
belajar siswa terhadap prestasi belajar akuntansi
pada kompetensi mengelola dokumen transaksi siswa kelas x program keahlian
akuntansi smk cokroaminoto 1 banjarnegara,” Dalam Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. 10, No. 1 Tahun 2012 , hal 27- 47.
[3]
Siska Eko Mawarsih, “Pengaruh
Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Presatsi Belajar Siswa SMA
Negeri Jumapolo,” Dalam Jurnal
Pendidikan UNS, Vol. 01, No. 3 Tahun 2013, hal 1-13.
[4]
Dwi Ariska, “Pengaruh
perhatian orangtua, motivasi belajar, dan lingkungan sosial terhadap prestasi
belajar matematika siswa smp,” Dalam
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Vol. 01, No 2, Tahun
2014, hal 176 – 183.
[5]
Djulian Iskandar, “Pendidikan oleh Orang Tua dalam Kegiatan belajaranak,
Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa,” Dalam Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol.18, No 1, Tahun 2011, hal. 43-50.
[6] Fitri Sukmawati, “Pengaruh modal
budaya, tingkat pendidikan orang tua dan tingkat pendapatan orang tua terhadap
prestasi akademik pada mahasiswa fakultas ekonomi universitas negeri jakarta,”
dalam jurnal pendidikan ekonomi dan bisnis, vol. 01. No. Tahun 2013, hal. 54-62.
[7] S. Nurcahyani Desy Widowati, “Hubungan
antara pola asuh orang tua, motivasi belajar, kedewasaan dan kedisiplinan siswa
dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas xi sma negeri 1 sidoharjo
wonogiri,” Dalam Jurnal Pendidikan, Vol. 03, No. 2 Tahun 2013, hal. 45-52.
Comments
Post a Comment